Halaman ini akan tertutup otomatis setelah meng-klik tombol diatas
Terimakasih!

Monday, July 13, 2015
Buku karya jurnalis infotainment senior ini mencoba menyingkap sisi-sisi gelap dunia selebriti tanah air yang penuh dengan hal-hal mencengangkan, menyedihkan, menegangkan serta kekonyolan-kekonyolan mereka di balik gegap gempita panggung hiburan. Realita yang terpapar di buku ini semakin menyadarkan kita bahwa dunia selebritas ternyata tak segemerlap tampilan luarnya. Buku terbagi menjadi 6 bab cerita, yakni; Cerita Gelap (hlm 2-27), Narsum Mesum (hlm 30-42), No Time For Privacy (hlm 44-49), Aya-aya Wae (hlm 52-66), Cerita Haji (hlm 68-75), Begini Nasib Jadi Jurnalis (hlm 78-86), dan Bokisnya Jurnalis (hlm 88-119). Pada bab Cerita Gelap, dikisahkan seorang Ibu yang tega menjual anaknya agar bisa menjadi selebriti papan atas. Dalam dunia hiburan, fenomena ini mungkin telah menjadi hal biasa yang tak perlu dipermasalahkan. (Baca: koleksi foto Amel Alfi Artis yang dikaitkan dengan bispak berinisial AA)
Penulis mengaku mengalami sendiri realita miris itu. Di era 1995-an, ia yang menjabat sebagai redaktur pelaksana sekaligus pemimpin redaksi sebuah media, kedatangan tamu wanita baya bersama anak gadisnya yang masih duduk di bangku SMA. Ibu itu berkata: “Saya berharap Bapak bisa memuat anak saya di media yang Bapak pimpin ini, syukur-syukur jadi sampul. Tolong anak saya, Pak. Ini demi karier masa depannya. 
Lewat media yang namanya sudah sangat terkenal dan oplahnya besar ini, saya yakin akan sangat membantu anak saya”. Belum sempat penulis menyela, si Ibu menyambung dengan kalimat mencengangkan; “saya tinggal anak saya di sini. Terserah, anak saya mau diapain saja. Mau dibawa ke mana saja, yang penting dia masuk di media Bapak. Sore nanti saya jemput” (hlm 2-4). Skandal “memakai suara orang lain” bagi para penyanyi, ternyata tak hanya terjadi di luar negeri. Tapi juga telah mewabah ke tanah air tercinta ini. ‘Milli Vanilli’ pernah menorehkan sejarah kelam mencengangkan di jagat dunia hiburan. Kelompok musik ini dibentuk Frank Farian 1988 di Jerman, beranggotakan Fab Morvan dan Rob Pilatus, dan album perdananya terjual sangat laris bahkan dianugerahi Grammy Award kategori Best New Artist 1990. (Baca: 500 orang Gay mati terpanggang di acara parade pernikahan sejenis di taiwan)
Namun, Grammy Award tersebut akhirnya ditarik kembali karena terungkap bahwa sebenarnya mereka tidak benar-benar menyanyi dalam rekaman, alias suara yang direkam itu adalah suara orang lain. Di negeri ini, fenomena ‘memakai suara orang lain’ atau istilah lainnya ‘teknik damping’ (merekam dua suara secara berdampingan) pun telah lama dijalankan. Penulis pernah melakukan investigasi terkait hal ini. Ketika proses rekaman berlangsung, volume suara si artis dikecilkan, sementara suara pendamping dibesarkan. Dan hasilnya, mohon maaf dan dimaklumi, ia memang bukan penyanyi. 
Ketika tampil menyanyi, artis-artis model begini tentu akan mengandalkan lipsync, tak berani mereka bernyanyi secara live. Nah, kalau pemirsa dan pendengar jeli, maka akan dengan mudah menilai mana penyanyi yang benar-benar penyanyi dan yang bukan penyanyi (hlm 11-15). Pada bab Narsum Mesum, penulis mengisahkan pernah diajak berbuat mesum oleh narsum (nara sumber) yang tengah diwawancarai. Tanpa merasa risih dan malu, seorang artis wanita yang terkenal dengan film-film berbau esek-esek, bertanya: “Pakai beha atau tidak?” saat hendak pemotretan. Dan entah bagaimana caranya, si artis telah begitu saja melepas beha-nya untuk difoto. Bahkan dia menantang pose yang lebih menantang , dengan berkata; “cuma segini pemotretannya? Kurang hot! Masa pose-nya duduk dan berdiri doang. Aku tidur ya di lantai, kamu motret dari atas?”(hlm 30-32). Dan masih ada beberapa kisah tentang ajakan narsum untuk berbuat hal tak senonoh pada penulis yang terangkum dalam bab ini. Salah satu penugasan yang sebisa mungkin dihindari oleh jurnalistik adalah meliput kasus perceraian. (Baca: Inilah penyebab NASA menyembunyikan fakta tentang malam lailatul qadar)
Sebab suasananya hampir selalu kurang nyaman. Kalaupun ujung-ujungnya berantem dengan narsum, malu juga menceritakannya. Tidak ada heroik-heroiknya sama sekali. Terkait peliputan tentang kasus perceraian artis, dalam bab ini penulis mengaku sempat tak kuasa menahan tangis. Bukan karena melihat adegan perceraian yang dramatis, melainkan dia dihina habis-habisan oleh Ibu si artis saat tengah berdiri di depan pagar rumah si artis dalam cuaca mendung dan hujan. Si Ibu bilang seperti ini: “eh, kamu jangan pegang pagar anak saya! Tangan kamu berkeringat campur hujan! Kamu tahu, itu pagar dari stainless steel? Kalau berkarat kena keringatmu, apa kamu bisa ganti? Berapa gaji kamu sebulan? Pasti tidak cukup! Ayo, lepas tanganmu dari pagar anakku! Atau saya lapor polisi!” (hlm 84-86). Masih banyak penggalan-penggalan kisah di buku ini, tentang pengalaman penulis ketika meliput seputar kasus yang dialami para selebriti tanah air. 
Benar apa kata Sakdiyah Ma’ruf, seorang feminis, komedian dan peneliti, bahwa buku ini akan mengajak kita bertualang bersama sang jurnalis untuk menelusuri ‘daerah-daerah terlarang’ mulai dari panti pijat, diskotek khusus orang berkuasa, hingga menelusuri jejak artis-artis dengan kisah memilukan.
***
Diresensi Sam Edy Yuswanto, penulis lepas tinggal di Kebumen. Judul Buku: Bokis, Kisah Gelap Dunia Seleb Penulis: Maman Suherman Penerbit: KPG, Jakarta Cetakan: II, November 2012 Tebal: 124 halaman ISBN: 978-979-91-0496-0
_________________________________________________________
Info: Kepada seluruh pembaca blog ini yang ingin mengambil atau copas koleksi foto ini, harap menyertakan linknya!!! Jika tidak disertakan link blog ini, kami akan melaporkan postingan copas tersebut ke google sebagai bentuk pelanggaran dan postingan illegal. Blog yang banyak melanggar dan berisi konten illegal/plagiat akan dihapus dari google. Atas kerjasama dan perhatiannya kami ucapkan terimakasih!!!
__________________________________________________
http://militaryanalysisonline.blogspot.com/p/tips-pasang-iklan-di-blog-portal.html
=> KLIK DISINI UNTUK INFO SELANJUTNYA <=

visit www.loogix.com
DVD ANAK SHOLEH SERI TUPI DAN PINGPING HARGA RP. 85.000-,
ORDER SILAHKAN HUBUNGI 085776198615

visit www.loogix.com
DVD HARUN YAHYA SEDANG PROMO NIH, DARI HARGA RP. 150.000-,
JADI RP. 100.000-, ORDER HUBUNGI 085776198625
http://www.loogix.com/

DVD ANAK BERMAIN SAMBIL BELAJAR BERSAMA MIMI ADA 4 CD
PLUS DAPAT 2 BONEKA JARI, PANDUAN DONGENG DAN KARTU CERDAS
DAPATKAN SEMUANYA DENGAN HARGA RP. 95.000
ORDER HUBUNGI 085776198625

0 comments:

Pages

VMenu

Search

Blog Archive