Halaman ini akan tertutup otomatis setelah meng-klik tombol diatas
Terimakasih!

Friday, June 26, 2015
Kasus Max Moein menzinai asisten pribadinya di ruang kerja anggota DPR RI, menurut sebuah sumber boleh jadi hanyalah sebuah puncak gunung es. Artinya, aktivitas tak terpuji seperti itu lebih banyak yang tidak terekspose keluar, apalagi bila di antara keduanya (anggota DPR dan asisten pribadinya), sudah ada komitmen tidak tertulis. Kasus Desi di atas adalah sebuah pengecualian.

Selain Max Moein, ada juga kasus yang berbeda, kombinasi antara korupsi dan perzinaan yang dilakukan anggota DPR RI, sebagaimana terjadi pada diri Al Amin Nur Nasution, anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).


Pada tahun 2004, pemerintah menetapkan Desa Bintan Buyu yang terletak di Teluk Bintan untuk dijadikan sebagai ibu kota Kabupaten Bintan yang baru. Namun lokasi tersebut masih berstatus sebagai hutan lindung. Untuk itu status hutan lindung harus dicabut, dan Departemen Kehutanan bisa mencabut status itu setelah mendapat rekomendasi dari Komisi IV DPR RI. Di komisi inilah Al Amin Nur Nasution mendapat amanat dari partainya menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.


Dalam kapasitasnya sebagai anggota Komisi IV DPR RI, Amin kerap berhubungan secara intensif dengan Azirwan (Ketua Tim Percepatan Pembangunan Ibu Kota Bintan). Amin sering minta uang (untuk dirinya maupun anggota Komisi IV lainnya), dan dipenuhi Azirwan, bahkan Azirwan kerap menawarkan teman kencan bagi Amin, sebagaimana terbukti di persidangan.


Sepandai-pandai Amin melompat, akhirnya tertangkap juga. Pada 9 April 2008, Amin tertangkap tangan oleh KPK ketika sedang bertransaksi dengan Azirwan di Hotel Ritz Carlton, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut KPK, Azirwan saat itu menjanjikan uang Rp 3 miliar bagi Amin. Selain Amin dan Azirwan, tertangkap juga seorang perempuan berusia sekitar 20 tahun, cantik, berambut lurus sepinggang, berwajah oriental. Belakangan diketahui perempuan itu merupakan salah satu ‘bonus’ dari Azirwan untuk menemani Amin di hotel tersebut, namun keburu ditangkap KPK. Permintaan ‘bonus’ berupa perempuan ternyata memang sering mengalir dari mulut anggota DPR Al Amin Nur Nasution. Ia sering meminta disediakan perempuan kepada Sekretaris Daerah Bintan Azirwan.


Zina di berbagai daerah


Kasus perzinaan yang dilakoni kalangan aparat/pejabat negara tidak hanya terjadi di pusat, tetapi juga terjadi di berbagai daerah. Misalnya, di NTT (Nusa Tenggara Timur), khususnya di Kelurahan Liliba, Kabupaten Kupang.


Pada 17 April 2007, warga Kelurahan Liliba, sekitar pukul 00.00 Wita, mendapati anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kupang dari Partai Damai Sejahtera (PDS), Serli Kinenti, sedang berduaan dengan Lexi Saudale, anggota DPRD Kabupaten Kupang periode 1999-2004, di salah satu kamar rumah milik Kinenti. Warga menduga kuat keduanya sedang berzina.


Ini merupakan kedua kalinya pasangan berbeda jenis kelamin ini kedapatan berduaan. Pada bulan Desember 2006 lalu, keduanya dipergoki istri Lexi Saudale sedang berduaan dalam sebuah mobil di kawasan Jl Sudirman, Kuanino.


Di Samarinda (Kalimantan Timur), ketika Satpol PP setempat pada 11 Juli 2003 sedang menjaring belasan ******* dan pria hidung belang di sejumlah hotel kelas melati, petugas mendapati seorang lelaki bernama Daniel yang mengaku Asisten I Tatapraja Kabupaten Berau, Kaltim, bersama seorang wanita yang diakui sebagai calon istrinya. Petugas tak peduli soal status keduanya dan tetap menggiring mereka ke Markas Satpol PP Samarinda.


Pada tanggal 15 Mei 2008, dua Kapolsek di Sleman Jogjakarta tertangkap basah saat berselingkuh di hotel di kawasan Seturan Kecamatan Depok Sleman. Perbuatan memalukan itu dilakukan Kapolsek Beran AKP Rahmawati Wulansari (30) dan Kapolsek Mlati AKP Adib Rojikan (30). Kasus ini terungkap berkat laporan oleh Dody Maris Hendrawan (30), suami Wulansari, yang menangkap basah perbuatan istrinya.(http://www.detiknews.com/index.php/d...ead/tahun/2008
  Di Baturaja (Sumatera Selatan), sekitar akhir November 2007 terkuak perselingkuhan antara seorang perwira berpangkat Kapten dengan seorang wanita isteri seorang Kapten.

Terbongkarnya kasus perselingkuhan tersebut, tatkala suatu hari suami De melakukan pengintaian saat De pulang bekerja. Saat itu Kapten selingkuhannya menjemput De dan membawanya jalan-jalan dengan mobil Taruna. Ternyata perjalanan mereka sampai di satu daerah yang cukup sunyi, daerah Way Tuba, kecamatan Way Tuba kabupaten Way Kanan, Lampung.


Suami De yang curiga langsung mengontak Subdenpom Baturaja dan bersama mereka langsung melakukan pengejaran. Ternyata dalam sebuah pondok di kebun, kedua pasangan selingkuh tersebut sedang asyik masyuk. Tanpa ampun kegiatan haram itu dihentikan seketika dan keduanya digiring ke Subdenpom Baturaja. Proses hukum tentu saja tetap diberlakukan bagi pelaku yang tercatat sebagai perwira TNI ini. Ia terancam dipecat dan dipenjara.


Pada 29 Februari 2008, Yudi Kartika (28), yang berprofesi sebagai Satpam di Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta Utara, tengah berkeliling Ancol dengan mobil patrolinya. Yudi mencurigai mobil Izusu Panther warna biru tua B 7854 XZ yang diparkir di bawah pohon. Dia lantas memberanikan diri mendekati mobil itu. Dengan bantuan senter, Yudi menyorot ke dalam mobil. Dia meihat, ada orang telanjang, benar-benar bugil, mukanya mulai membiru. Si pria tengah memangku kekasihnya. Mereka berpelukan. Kondisinya sudah kaku dan lebam kena gas beracun. Tidak ada tanda-tanda kejahatan. Busana kedua pasangan zina itu nampak ditanggalkan di jok bagian depan. Yudi lalu memberitahu-kan penemuan ini ke sang komandan dan kepolisian.


Ternyata, korban berjenis kelamin pria adalah pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), bernama Rais, yang bertugas sebagai auditor. Ia ditemukan tewas dengan pasangan selingkuhannya, Isnawati (36 tahun) di dalam mobil Kijang Rover warna biru tua B 7854 XZ. Posisi keduanya saat ditemukan dalam keadaan sedang berhubungan badan.


Rais tinggal di Jalan Cipinang Kebembem RT 15/13 Kelurahan Pisangan Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur. Sedangkan Isnawati tinggal di Jalan Nurul Huda, Cempaka Putih, Ciputat. Ada kabar bahwa Is juga pegawai BPK.


Sekitar pertengahan Juli 2007, JHS (43) salah seorang pejabat eselon III di instansi BPMN (Badan Pembangunan Masyarakat Nagori) Pemkab Simalungun, kepergok berselingkuh dengan seorang wanita berinisial EW (33), di gudang penyimpanan mobil di Jalan Pattimura, P. Siantar. Sedangkan EW adalah anggota DPRD Simalungun dari Partai Golkar. JHS akhirnya mendapat tindakan tegas dari bupati Simalungun Zulkarnain Damanik, dan EW mengundurkan diri dari keanggotaan dewan juga mundur dari jabatan bendahara di DPD II Golkar Simalungun.


Namun demikian, suami EW, Benny Indra Panjaitan (34) warga Pekan Bahapal, Nagori Naga Jaya, Kec. Bandar Huluan, Simalungun, tetap mengadukan kasus itu ke Polres Simalungun. Pengaduan tercatat dalam surat tanda penerimaan laporan polisi No.Pol STPL/466/VII/2007 tertanggal 13 Juli 2007, diterima Bripka Oslo Simangunsong dan Bripka Ridwan. EW dan JHS, diduga melakukan tindak pidana merusak nilai-nilai kesopanan dan zina, melanggar Pasal 281 Subs 284 KUH Pidana.


Di Tomohon, sepasang guru tertangkap basah sedang berselingkuh. Mereka terjaring dalam Operasi Mawar Samrat Polres Tomohon. Sepasang kekasih selingkuh ini dijaring di sebuah kamar penginapan di bilangan Kasuang Tomohon, Rabu (03 Mei 2006). Mereka masing-masing berinisial FM (32) alias Fran, dan MM (34) alias Mar. Kepala Dinas Diknas Kota Tomohon, Fentje D Goni SH, menegaskan bahwa perbuatan yang dilakukan dua oknum guru tersebut sangat memalukan. Makanya tindakan tegas akan segera diambil, mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku.


Di Kabupaten Purworejo, dua orang pegawai negeri sipil (PNS) terpaksa dicopot dari jabatannya masing-masing setelah terbukti melakukan perselingkuhan. Itu diketahui dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan yang dilakukan Badan Pengawas Daerah (Bawasda) dalam dua bulan terakhir. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Purworejo Masduqi Simor, Selasa (1/4/2008), kasus perselingkuhan itu diketahui dari laporan istri masing-masing ke Pemkab. Dari laporan tersebut, Bawasda menindaklanjutinya dengan melakukan pemeriksaan. Hasilnya diketahui kedua PNS itu terbukti secara sah dan meyakinkan telah berselingkuh. Orang yang diselingkuhi juga diketahui dari kalangan PNS juga. Namun, bukan berasal dari internal Pemkab Purworejo tapi dari daerah tetangga.


Mati dengan sinden di Tawangmangu

Gajah mati meninggalkan gading, tetapi Kasiran (42) anggota Fraksi PDIP DPRD Sragen mati meninggalkan aib. Ia ditemukan tewas ngeloni Sudarni (34) pesinden kondang, warga Pondok RT 2/RW 5 Kelurahan Kedumpit, Sragen Kota, di kamar 111 Hotel Komajaya-Komaratih, Tawangmangu. Padahal, seharusnya 19 Januari ini Kasiran hendak pergi ke Makkah bertugas sebagai Tim Pendamping Haji Daerah Sragen.

_________________________________________________________

Info: Kepada seluruh pembaca blog ini yang ingin mengambil atau copas koleksi foto ini, harap menyertakan linknya!!! Jika tidak disertakan link blog ini, kami akan melaporkan postingan copas tersebut ke google sebagai bentuk pelanggaran dan postingan illegal. Blog yang banyak melanggar dan berisi konten illegal/plagiat akan dihapus dari google. Atas kerjasama dan perhatiannya kami ucapkan terimakasih!!!
__________________________________________________


http://militaryanalysisonline.blogspot.com/p/tips-pasang-iklan-di-blog-portal.html
=> KLIK DISINI UNTUK INFO SELANJUTNYA <=

visit www.loogix.com
DVD ANAK SHOLEH SERI TUPI DAN PINGPING HARGA RP. 85.000-,
ORDER SILAHKAN HUBUNGI 085776198615

visit www.loogix.com
DVD HARUN YAHYA SEDANG PROMO NIH, DARI HARGA RP. 150.000-,
JADI RP. 100.000-, ORDER HUBUNGI 085776198625


http://www.loogix.com/


DVD ANAK BERMAIN SAMBIL BELAJAR BERSAMA MIMI ADA 4 CD

PLUS DAPAT 2 BONEKA JARI, PANDUAN DONGENG DAN KARTU CERDAS

DAPATKAN SEMUANYA DENGAN HARGA RP. 95.000

ORDER HUBUNGI 085776198625

0 comments:

Pages

VMenu

Search

Blog Archive